Ibu Melahirkan Normal Lebih Peka Tangisan Bayi

SEBUAH penelitian baru menyebutkan bahwa ibu yang melahirkan secara normal akan menjadi lebih sensitif terhadap tangisan bayi mereka beberapa minggu setelah melahirkan.

Hal ini bila dibandingkan dengan ibu yang melahirkan secara caesar. Penemuan tersebut dipublikasikan dalam The Journal of Child Psychology and Psychiatry.Temuan ini memberikan pengertian bagi peneliti mengapa depresi pascamelahirkan lebih sering terlihat pada kelahiran normal dibanding kelahiran caesar.

Para peneliti mendasarkan penemuan mereka pada pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang menunjukkan aktivitas yang meninggi pada bagian otak yang mengatur emosi, motivasi, dan kebiasaan dalam bersikap.

Mereka percaya hal ini disebabkan kelahiran normal melepaskan oxytocin,yaitu sebuah mediator sikap keibuan di dalam diri binatang - dari belakang kelenjar lendir,kontraksi kandungan dan simulasi vagino - cervical.

Para peneliti juga mempelajari area otak yang tidak wajar oleh kondisi tersebut dan menemukan kaitan antara aktivitas otak dan ukuran dari suatu perasaan (mood).Dugaan ini karena beberapa daerah otak yang sama juga membantu pemulihan perasaan pascamelahirkan.

”Seperti halnya banyak wanita yang menunggu hingga mereka berumur untuk memiliki anak,dan kelompok yang lebih menyukai kelahiran secara caesar, hasil tersebut penting,karena mereka dapat memberikan pengertian yang lebih baik terhadap dasarneuro- psikologi serta psikologi ibu dan bayi,” ujar pemimpin penelitian di Yale University Child Study Centre,James Swain.

Ditambahkan lagi,pekerjaan ini dapat mendeteksi lebih awal apakah suatu keluarga berisiko terkena depresi pascakelahiran dan berbagai masalah serta sebagai objek untuk intervensi tes.Kelahiran caesar, yang terjadi dengan membedah bagian perut dan dinding rahim diperlukan pada saat tersebut untuk melindungi kesehatan dan keselamatan dari calon bayi dan sang ibu.

Prosedur penggunanya meningkat secara pesat di AS, dari 4.5% dari seluruh kelahiran di tahun 1965 hingga mencapai tingkat tertinggi di tahun 2006 pada 29,1 %.(HealthDay News/mg22)

Mendeteksi Batu Empedu sejak Dini

MASALAHbatu empedu menjadi perhatian RS Internasional Bintaro yang pada 10 Oktober 2008 ini mendekati usia ke-10.

Beberapa waktu lalu, RS Bintaro menyelenggarakan dialog kesehatan mengenai batu empedu dan pengobatannya serta cara penanganan yang disediakan rumah sakit tersebut. Dalam dialog ini dikenalkan sistem empedu sebagai serangkaian kegiatan sintesis dan penyaluran cairan empedu yang tidak terpisahkan dari fungsi hati dan limpa.

Selain juga kantong empedu yang merupakan kantong untuk menampung cairan empedu berupa garam empedu dan lemak. Pada diskusi ini, dibahas pula aneka sistem pendeteksian dini terhadap masalah batu empedu sebelum terjadi komplikasi yang menjangkit saluran maupun organ tubuh lainnya.

Kesalahan mengonsumsi makanan yang terlalu berlemak serta masuknya kuman, dapat menyebabkan pengendapan dari ekstrak lemak yang harusnya dapat diemulsi di dalam kantongempedu. Hal itu kemudian menimbulkan permasalahan berupa pembentukan inti batu empedu (choletithiasis).

Di samping itu, dapat pula menimbulkan peradangan empedu (cholecystitis). ’’Batu empedu juga dapat terjadi karena adanya konsentrasi asam empedu atau pigmen empedu dan kolesterol yang mengendap.

Bahkan, batu empedu yang terbentuk dapat berupa batu yang keras (pigmen) ataupun lembek (kolesterol),” ujar Dr Rino Alvani Gani,Sp PD (KGEH),spesialis penyakit dalam dari RS Internasional Bintaro,Tangerang, dalam pembahasan Penatalaksanaan Batu Empedu di Auditorium RS Internasional Bintaro,Kamis (18/9).

Batu empedu biasanya terbentuk di dalam kantong empedu, saluran empedu maupun di saluran hati. Batu empedu dapat menyebabkan radang dan infeksi jika batu keluar dari kantong empedu dan menimbulkan penyumbatandi saluran lain.’’Batu empedu yang berukuran kecil jauh lebih berbahaya dibanding yang berukuran besar.

Karena yang kecil memiliki peluang yang lebih besar untuk berpindah tempat dan menyumbat di saluran lain,” jelasnya. Komplikasi batu empedu sendiri terdiri atas, radang kantong empedu (dapat sampai bernanah), menyumbat saluran empedu, serta menyebabkan radang pankreas.

Endapan dari cairan kantong empedu hingga terbentuk batu sering kali menimbulkan rasa sakit yang mirip dengan sakit maag.”Tak sedikit pasien yang kerap bolak-balik ke dokter dan mengira mereka menderita sakit maag. Meski telah meminum obat sakit maag, tapi rasa sakit tidak kunjung membaik,”tambahnya.

Kedua penyakit ini memiliki kesamaan dalam gejalanya. Salah satunya, rasa sakit di ulu hati sebelah kanan atas. Bahkan dapat pula disertai dengan rasa pegal di bahu sebelah kanan,apalagi bila usai mengonsumsi makanan yang berlemak.Bedanya, biasanya rasa sakit yang menyerang penderita maag akan berlangsung secara perlahan hingga rasa sakit yang hebat.

Namun, kelainan batu empedu akan menimbulkan rasa sakit yang sangat tapi tiba-tiba menghilang begitu saja. Menurut Dr Rino, rasa sakit biasanya terjadi dalam 2–4 jam setelah menyantap hidangan yang berlemak dan sering kali timbul antara jam 9 malam hingga jam 6 pagi.

Tifoid atau sakit tifus juga dapat menyebabkan batu empedu. Karena kuman tifus akan bermuara di kantong empedu sehingga dapat menyebabkan peradangan lokal di situ.Dan ini biasanya tidak dirasakan pasien tifus karena tidak timbul rasa sakit maupun demam.

Hal ini dapat terjadi akibat kebiasaan pasien yang tidak menuntaskan obat antibiotik sehingga kuman akan terus berada dalam kantong empedu. Karena itu, sangat penting bagi pasien menghabiskan antibiotik seperti yang dianjurkan dokter supaya kuman di kantong empedu benar-benar tuntas. (mg22)

Penggalan Surga di Atas Angka

DALAMalbum Lir Ilir, budayawan Emha Ainun Najib menggambarkan bahwa negeri Indonesia ini ibarat ”penggalan surga”.

Keindahannya, gemah ripahnya, suburnya, kemajemukannya,kekayaan buminya, lautnya,budayanya memiliki nilai lebih yang jarang dimiliki negara lain. Ungkapan Cak Nun, demikian penyair asal Jombang itu biasa disapa, memang tak berlebihan.

Karena bumi Indonesia menyimpan kekayaan berlimpah yang tak ternilai: emas, perak, tembaga, nikel, batu bara, bijih besi, minyak, dan berbagai sumber daya lain. Sementara permukaannya banyak menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang tak kalah bernilai di pasar dunia.

Namun,kenyataannya, ”penggalan surga” ini tak membuat rakyat Indonesia merasa layaknya di surga.Hanya segelintir orang yang menikmatinya.Lebih parah lagi,itu semua lebih sering dinikmati untuk pesta orang asing.Sekitar 30 juta (versi BPS) atau 47 juta (versi LIPI) rakyat Indonesia hidup dalam kesusahan. Ironisnya, angka kemiskinan inilah yang terus menjadi bahan komoditas perdebatan.

Khususnya angka yang dikeluarkan pemerintah lewat BPS,bukan substansinya tentang cara mengentaskan rakyat dari kemiskinan. Apalagi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2009.Angkaangka kemiskinan itu menjadi amunisi untuk saling menyerang, tapi tak satu pun yang menawarkan penanggulangan kemiskinan secara nyata,kecuali jargon-jargon kosong.

Apa pengaruh angka-angka itu bagi rakyat miskin di Indonesia? Tidak ada.Entah berapa jumlah pastinya. Yang jelas, indikasi riil berapa jumlah kemiskinan versi LIPI maupun BPS tak berpengaruh.Bahwa rakyat kita berada di bawah garis kemiskinan,hal itu bisa dilihat dalam keseharian di mana pun.

Perilaku beringas,egoisme,irasional,bahkan nyawa pun berani dipertaruhkan demi sesuatu yang sebetulnya jauh tak sebanding dengan nilai nyawanya, sebagai naluri keterdesakan yang akut. Kasus pembagian zakat di Pasuruan (15/9) yang menelan korban 21 jiwa melayang demi Rp30.000 salah satu potret riil kemiskinan kita.

Para penduduk miskin––umumnya petani–– melihat pemberian para dermawan sebagai jalan keluar laparnya perut mereka.Sementara para petani di desa sebetulnya bukanlah petani,tetapi buruh tani.Harga gabah pun sering menjadi permainan para tengkulak.

Belum lagi harus menghadapi serangan hama, kemarau, sistem pengairan yang rusak, hilangnya pupuk di pasaran dan mahal. Para petani itu ibarat ayam mati dalam lumbung padi.Sudah lumbungnya kosong, padinya dimakan ”tikus”pula.

Tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu mestinya sudah membaca agenda 2009 nanti yang sarat kepentingan politik. Mereka harus menyiapkan berbagai strategi untuk menjaga kestabilan, khususnya perekonomian rakyat.Masyarakat pun jangan ikut larut dalam euforia pemilu yang hasilnya juga belum tentu membawa perbaikan nasib bangsa ini.

Ironi Negeri Padi

ORANG bilang tanah kita tanah surga Tongkat,kayu,dan batu jadi tanaman (Koes Plus) Kutipan lagu di atas selalu mengingatkan kita betapa Indonesia merupakan negeriyangbegitukaya alamnya danakan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi para penghuni negeri ini.

Namun pada kenyataannya, saat ini penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah petani mengalami kondisi yang begitu memprihatinkan. Kemiskinan yang mendera tak kunjung usai walau pemimpin silih berganti.

Belum kering ingatan kita tentang tragedi memilukan pembagian zakat yang menelan 21 korban di Pasuruan. Hanya demi menerima uang Rp30.000,ribuan orang berdesak-desakan hingga ada yang kehilangan nyawa.Padahal mungkin uang sebesar itu di zaman sekarang bisa dikatakan ibarat hujan di padang tandus.

Kasus gizi buruk dan kelaparan menjadi makanan seharihariyangditayangkandimedia. Ini adalah bukti pemerintah tidak mampu membuat prioritas pembangunan dengan mengabaikan kebutuhan mendasar rakyatnya. Indonesia telah salah urus! Indikator yang tampak bila suatu negara salah urus adalah tidak ada persoalan yang lebih besar selain persoalan kemiskinan.

Kemiskinan telah mengakibatkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan secara terbatas.Berbagai keutuhan lain pun tak terpenuhi. Keterpurukan Indonesia adalah akibat kelatahan menerima pasar bebas.Pasar bebas ibarat menjadi ”berhala baru” dalam praktik penyelenggaraan ekonomi.

Daulat pasar menggusur daulat rakyat dengan cara menggusur orangorang miskin,tetapi bukan menggusur kemiskinan. Kebijakan yang instan dan tidak solutif semakin menambah jumlah orang miskin.Program Bantuan Langsung Tunai yangdidengungkansebagaikompensasisubsidikenaikanharga bahan bakar minyak malah melatih masyarakat memiliki mental peminta-minta.

Pendek kata,kemiskinan merupakan persoalan yang amat kompleks dan kronis dan membutuhkan solusi yang tepat.Penanganannya harus melibatkan semua komponen permasalahan dan diperlukan strategi penanganan yang tepat,berkelanjutan,dan tidak bersifat temporer.

Pencanangan program Revitalisasi Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (RPPK) oleh pemerintahan SBY pernah menjadi secercah harapan kembalinya fitrah Indonesia sebagai negara pertanian dengan mengoreksi kekeliruan masa lalu.

Tetapi, sampai sekarang belum ada indikasi ke arah itu,semuanya masih pada tataran wacana yang mengutamakan pencitraan daripada hasil konkret. Semoga berbagai macam krisis yang kita hadapi justru akanmemberikanpenyadaranakanberbagaikekeliruanyang terjadi.

Indonesia harus dibangun dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya domestik berupa alam dan tenaga kerja secara berkeadilan.Pembangunan tersebut harus melibatkan secara aktif masyarakat dalam ”ekonomi kerakyatan” disertai desentralisasi manajemen pembangunan.

Kesehatan Reprodiksi di Indonesia

Kesehatan Reprodiksi di Indonesia

“kesehatan reproduksi merupakan isu strategis pemabngunan kesehatan karena menyangkut kulitas sumber daya manusia (SDM). Namun kenyataannya, kesehatan reproduksi belum menjadi prioritas.”

Pengertian :

Kesehatan reprodiksi di cetuskan di Kairo tahun 1994. Yang di hadiri oleh 180 Negara, termasuk Indonesia. Kesehatan Reproduksi adalah : sebagai suatu keadaan sehat sejahtera Fisik, Mental, Dan Sosial, tidak hannya bebas penyakit atau kecacatan, dalam system, Fungsi dan proses reproduksi.

Adapaun pada saat Konfrensi Menyepakati Visi Kesehatan reproduksi SBG :

1. Masyarakat dapat berproduksi dan mengatur kesuburan mereka.

2. Kehidupan seksual sehat, aman, bertanggung- jawap, dan bebas takut hamil dan bebas resiko tertular dan menularkan infeksi menular seksual, termasuk HIV.

3. Semua kehamilan dan kelahiran diinginkan dan aman.

Makna :

Pembangunan kesehatan reproduksi pada dasarnya merupakan suatu pembangunan sumber daya manusia dengan tujuan utama terciptanya suatu masyarakat yang semakin sehat, berkualitas dan produktif. Filosofi pembangunan kesehatan Reproduksi adalah : membangun kemandirian dan kesehatan manusia dan masyarakat sejak awal kehidupan, bahkan sejak proses reproduksi.

PERSPEKTIF SIKLUS HIDUP KESEHATAN REPRODUKSI

JANIN→BAYI→BALITA→ANAK→REMAJA→DEWASA→USIA LANJUT

Reproduksi sehat dapat tercapai apa bila :

* Perempuan, keluarga dan masyarakat berdaya

* Laki-laki terlibat dalam program kesehatn reproduksi

* Kesamaan dan kesetaraan gender disemua aspek kehidupan social, politik, budaya, ekonomi dan pembangunan

* Semua sector pemerintahan dan organisasi masyarakat sipil berpartisipasi aktiif dan bekerja bersama.

Pelayanan kesehatan reproduksi perlu berorientasi manfaat bagi masyarakat :

* Masyarakat dapat menjangkau informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi

* Masyarakat dapat memilih jenis pelayanan sesuai dengan kbutuha kesehatan mereka

* Masyarakat menerima skrining, konseling, dan edukasi reproduksi sehat dan bertangung jawap.

Pola Makan Sehat ketika Berpuasa

PERNAHKAH Anda menemui orang yang berpuasa Ramadan,tapi malah bertambah gemuk atau badan lemas seharian? Bisa jadi itu terjadi karena pola makan yang salah .

Saat berpuasa, apalagi puasa sebulan penuh pada bulan Ramadan, asupan makanan dan minuman ke dalam tubuh umumnya berkurang.Tak heran mereka yang menjalani puasa rata-rata akan mengalamipenyusutanberatbadan, kendati tidak terlalu signifikan. Itulah sebabnya,bagi yang tengah susah-payah menurunkan berat badan,bulan Rama- dan menjadi momen tepat untuk mengatur dan memperbaiki pola makan.Inilah salah satu keistimewaan berpuasa.

Lantas, mengapa ada orang berpuasa yang justru terus menggemuk dari hari ke hari? Jika terjadi demikian, segera berkaca, kemungkinan ada kesalahan dalam jenis dan pola makan yang dijalani selama puasa. Meski puasa Ramadan sudah berjalan dua minggu, tidak ada salahnya mengubah dan memperbaikinya sekarang. Saat berpuasa, pola dan waktu makan berubah.

Kebiasaan pun umumnya ikut berubah.Kepala UGD RSIA Muhammadiyah Jakarta Selatan dr Ahmad Jalaludin mengungkapkan,pada bulan puasa biasanya muncul kebiasaan- kebiasaan baru. Misalnya produktivitas kerja menurun dengan alasan badan lemas karena kurang makan, kebiasaan makan sahur yang banyak, makan berlebihan saat berbuka, kurangnya konsumsi buah dan sayur, atau tidur seharian tanpa berolahraga.

Tanpa disadari hal itu justru menyebabkan peningkatan berat badan dan kondisi tubuh menjadi kurang fit sehingga mengurangi manfaat puasa bagi ke-sehatan.” Makanya ada orang yang puasa,tapi kok malah tambah gemuk,”ujarnya. Kendati tidak makan dan minum pada siang hari, Ahmad menegaskan bahwa asupan kalori,karbohidrat,dan zat gizi lainnya harus tetap sama seperti saat tidak berpuasa.

Mengingat aktivitas makan dan minum hanya bisa dilakukan pada malam dan dini hari, tentunya perlu pengaturan ulang pola makan dan minum. Nah, pengaturan ini dimulai saat sahur. Bagi yang belum terbiasa,mungkin berat rasanya memaksakan diri bangun tidur dan makan saat dini hari. Jangan malas dan anggap sepele karena makan sahur berperan penting sebagai sumber energi selama puasa seharian. ”Sahur dianjurkan pada akhir waktu.

Di samping bergizi, makanan yang dikonsumsi hendaknya kaya serat,yakni sayur dan buah untuk kesehatan saluran pencernaan.Jangan terlalu banyak makan lemak saat sahur karena cenderung membuat badan lemas,” kata dokter yang juga aktif sebagai edukator diabetes. Pernyataan tersebut juga dikatakan spesialis gizi klinik dari Melinda Hospital Bandung, dr Johanes C MND SpGK.Ia mengungkapkan,jika langsung tidur segera setelah makan, terdapat risiko terjadinya muntah atau aliran balik makanan yang dapat masuk ke dalam paru-paru karena makanan masih berada dalam proses pengolahan di lambung.

Untuk itu, berilah jeda sebelum Anda memutuskan tidur kembali. ”Soal berapa lama jedanya, tergantung jenis makanan yang dikonsumsi. Pengosongan lambung umumnya terjadi antara 1/2 - 2 jam.Makanan cair biasanya lebih cepat, sedangkan makanan berlemak lebih lama tinggal di lambung,”kata Johanes. Berlanjut saat berbuka,dianjurkan meneguk minuman manis dan hangat.

Makan pun hendaknya dilakukan bertahap dan tidak terburu-buru. Berilah jeda sebelum mulai menyantap hidangan utama, misalnya dengan menunaikan ibadah salat magrib terlebih dulu. Bagi mereka yang berbadan gemuk, hindari berbuka puasa dengan makanan tinggi kolesterol dan kurangi makanan manis serta gorengan. Daging tanpa lemak, sayur, dan buah umumnya lebih dianjurkan.

Sebaliknya, bagi yang terlalu kurus, Ahmad menyarankan untuk menambah porsi minum susu dan menghindari makanan yang sulit dicerna seperti sayuran berserat kasar (daun singkong, daun pepaya). ”Bagi lansia (lanjut usia), saat berbuka tidak dianjurkan makan langsung banyak. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering

SUARA MAHASISWA, Satu Pohon untuk Indonesia

HUTAN di Indonesia menyempit dari tahun ke tahun.Kejadian ini tentu bukan tanpa sebab.Ada dua kategori penyebab bencana ini terjadi.


Pertama penyebab alami seperti kebakaran hutan.Kedua penyebab manusiawi seperti illegal logging. Dunia sangat bergantung kepada Indonesia dan Brasil sebagai penyeimbang paru-paru. Namun itu bisa hilang apabila Indonesia tidak segera berbenah. Bukan tidak mungkin Indonesia akan dituding sebagai bangsa yang tidak bisa menjalankan amanah karena kitalah yang diberi kekayaan alam berupa hutan luas dan sumber daya alam melimpah.

Dari mana kita harus berbenah? Sistem yang berlaku atau pribadikah yang harus kita ubah terlebih dahulu? Sistem dan pribadi merupakan hal yang tidak terpisahkan. Tanpa sebuah pribadi yang baik,sistem tidak dapat berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya, pribadi sebaik apa pun tanpa sistem yang rapi dan apik tidak akan menghasilkan outputyang diharapkan. Oleh karenanya kita memerlukan adanya integrasi perbaikan antara sistem dan pribadi.

Integrasi perbaikan tersebut harus merupakan kegiatan yang kontinu. Contoh konkret dari kegiatan ini adalah penanaman pohon. Penanaman pohon yang dilakukan bukanlah penanaman pohon yang hanya sekali lalu tanpa tindak lanjut sama sekali. Penanaman pohon ini haruslah mempunyai alur yang jelas.Dalam hal ini diperlukan adanya kerja sama antara pemerintah, LSM,dan masyarakat. Pemerintah diperlukan sebagai penentu kebijakan yang pro terhadap program ini.Ketika kebijakan sudah dipu-tuskan, pemerintah tidak dapat bekerja secara mandiri.

Pemerintah dapat bekerja sama dengan LSM terkait semisal Walhi untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Hal yang kemudian menjadi faktor kunci adalah peran masyarakat. Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang sangat melimpah. Sekitar 220 juta orang menghirup napasnya di Indonesia. Coba sejenak kita rehat dari rutinitas keseharian.Apabila semua orang itu menanam satu pohon saja, apa yang akan terjadi? Hutan Indonesia dapat kembali tersenyum.

Untuk mendukung hal ini, kita memerlukan program berkelanjutan demi kelangsungan 220 juta pohon yang kita tanam.Misalnya kita rutin menanam satu pohon dalam satu tahun.Aksi itu harus berkelanjutan dengan perawatan dan pemberdayaan pohon yang kita tanam. One people, one tree yang kontinu ini kita harapkan mampu memberikan integrasi perbaikan sistem dan pribadi yang selaras.

Bukan salah satu di antara sistem ataupun pribadi yang perlu kita ubah terlebih dahulu.Akan tetapi perubahan itu bisa dilakukan jika terdapat integrasi yang apik di antara keduanya,demi Indonesia yang lebih hijau.