Ratusan Orang Turun ke Ciliwung untuk memperingati hari air sedunia

Memperingati Hari Air Sedunia, ratusan warga Kota Bogor turun ke Sungai Ciliwung melakukan aksi bersih-bersih. Aksi ini merupakan bentuk keperihatianan atas menumpuknya sampah di aliran Sungai Ciliwung.

Dengan menggunakan tangan kosong, para peserta yang tergabung dalam Komunitas Warga Bogor itu memunguti sampah yang tersangkut di bebatuan. Satu per satu sampah dimasukan ke dalam karung dan hasilnya puluhan karung berisi sampah berhasil di angkat dari Sungai Ciliwung.

"Kami berharap agar aksi semacam ini bisa dilakukan secara rutin sehingga Sungai Ciliwung bisa bersih dan bencana banjir bisa dihindarkan," ungkap Anas, salah seorang peserta aksi bersih-bersih di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2009).

Para peserta berasal dari berbagai kalangan dan usia. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun tampak begitu semangat membantu mencari sampah yang berada di selipan bebatuan selama tiga jam.

APL

Pengertian Biosatistik : sekumpulan metode dan konsep yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menginterprestasikan data pada bidang kehidupan, dimana ada ketidak pastian dan variasi.
Perbedaan Statistik inveren dan Deskriftif :
a) Deskriftif : menggambarkan kondisi atau karakteristik sekumpulan objek.
b) Inveren : memprediksi atau menapsirkan kondisi atau karakteristik, sekumpulan objek yang berada di populasi dengan menggunakan data sample.
Populasi : sekumpulan objek yang diteliti atau diamati.
Sample : bagian dari populasi yang akan diteliti.
Parameter : suatu perhitungan yang berasal dari populasi.
Variabel : karakteristik yang nilainya berfariasi.
Statistik : suatu hasil perhitungan yang berasal dari sample.
Data : sekumpulan informasi yang didapat dalam bentuk angka atau huruf.
Skala : -) inerval = skala pengukuran yang berbentuk angka yang sudah dikelompokan.
-) rasio = skala pengukuran yang berbentuk angka tetapi belum dikelompokan.
-) nominal = skala pengukuran tidak dalam bentuk angka yang memiliki kelompok dalam derajat yang sama.
-) ordinal = skala pengukuran tidak dalam bentuk angka yang memiliki kelompok dalam derajatnya berbeda.
Agregat : keseluruhan kumpulan nilai2 opservasi.
Tahap biostatistik :
a) Pengumpulan data
b) Pengolahan data
c) Penyajian data
d) Analisa data
Tahapa pengolahan data :
a) Editing
b) Koding
c) Prosesing
d) Cleaning
e) Skoring

Pengukuran :
a) Ukuran tengah
b) Ukuran posisi
c) Ukuran dispersi
d) Ukuran kemencengan
e) Ukuran keruncingan
-) Ukuran tengah :
1. mean (rata – rata = jumlah keseluruhan data/jumlah data)
2. modus
3. median
ukuran Posisi :
 Quartil = membagi 4 bagian
 Presentil = dibagi 100 bagian
 Quantil = membagi 5 bagian
 Desil = posisi yang dibagi 10 bagian
Ukuran dipersil : ukuran pariasi data.
 Range (nilai maxsimal – minimal)
 Mean defiasi (selisi dari rata2 dengan nilai responden)
 Inter Quartil Range
 Standar Deviasi (simpangan baku)
 Variasi (kuadrat selisi pengamatan terhadap range)
 Koefisien terhadap variabel (perbandingan antara standar deviasi dan rata2 dikali 100%)
 Standar Error (standar deviasi dibagi
Akar n)
Ukuran kemencengan : ukuran ini melihat apakah data berdistribusi nominal atau tidak. Jika dia berdistribusi normal maka nilai rata2 sama dengan nilai modus.
Kemencengan ada 2 macam :
Kemencengan kanan & kiri.
Ukuran keruncingan : suatu ukuran untuk melihat bentuk penyebaran data.
Ada 3 macam :
Lepto kutik : jika data memiliki interval kecil tetapi jumlah frekuensi perbedaan besar .
Meso kutik :
Pelatih kutik :

Pilih Caesar atau Normal?

KANDUNGANAnda sudah memasuki usia sembilan bulan.Pasti Anda tengah menimbang apakah memilih persalinan caesar atau normal.Mana yang lebih aman?

”Aduh, saya kapok melahirkan lagi.Apalagi harus melahirkan lewat persalinan caesar. Ih gak lagi-lagi deh. Sakit dan agak sedikit malu karena harus benar-benar telanjang,” cerita Haryanti (32), wanita yang baru saja melahirkan putri keduanya melalui cara persalinan caesar. Haryanti yang melahirkan putra pertama secara normal, harus menjalani persalinan caesar karena buah hatinya yang ada dalam kandungan mengalami kelainan letak janin atau melintang.

Akhirnya, dokter memutuskan untuk segera melakukan persalinan caesar supaya bayi dapat dilahirkan selamat. Director for Medical Services and Nursing Care,National Top-Referral, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr Julianto Witjaksono, MGO, SpOG-KFER menginformasikan, dalam menjalani persalinan caesar, si pasien harus mempertimbangkan matang-matang keputusannya tersebut. Sebab, setiap tindakan pasti ada dampak positif dan negatifnya.

”Pasien harus mengetahui apa dampak dari persalinan caesar. Persalinan itu mempunyai risiko, yaitu komplikasi akibat proses pembedahan yang dimulai dari proses pembiusan, proses pelaksanaan operasi,dan proses pascabedahnya,”ucap dokter yang mengambil gelar MGO di University of Melbourne, Australia,tahun 1988 ini. Lebih lanjut dikatakan, walaupun kejadiannya kecil, beberapa kasus sudah ditemukan di Indonesia. Bahwa pascaproses operasinya selesai, pasiennya tidak sadar-sadar akibat pembiusan yang tidak terkontrol dengan baik.

Selain itu juga,dia menyebutkan, waktu pembedahan dapat terjadi risiko pendarahan, risiko kesalahan operator sehingga terjadi cedera kandung kemih atau teriris karena tempatnya sangat berdekatan,risiko tertinggalnya peralatan bedah (jika sistem pencatatan alat tidak baik), serta risiko infeksi akibat sistem pencucian dan sterilitas alat yang kurang terjamin. Di samping itu, ada juga risiko infeksi nosokomial di rumah sakit sehingga penyembuhan luka operasi terganggu.

Bahkan, harus dilakukan operasi kembali untuk mengatasi pendarahan atau infeksi yang terjadi. Julianto menambahkan, hal yang disebutkan merupakan komplikasi dan risiko yang harus disadari setiap calon ibu yang akan memilih seksio(atas permintaan dibandingkan persalinan normal). Boleh saja para spesialis berargumentasi risikonya kecil, tapi bila seseorang telah mengalaminya, maka biaya yang keluar bukan main besarnya. Terlebih jika harus masuk ruang ICU berhari-hari.

”Tentu saja para dokter akan bekerja secara profesional dan sistem manajemen berupaya mengantisipasi berbagai sistem kesalahan manajemen klinik,tapi risiko tetap dapat terjadi dan setiap pasien harus tetap mengetahuinya,” sebut dokter kelahiran 14 Juli 1954 ini. Kerugian caesar termasuk juga sulitnya melakukan program inisiasi menyusui dini karena ibu dalam posisi dibius, dibedah, dan sebagian besar tubuhnya tertutup kain, dan prosedur steril.

Meskipun secara teoritis bisa, kenyataannya tidak mudah bahkan bisa dikatakan sulit.”Saya berpendapat,persalinan normal adalah simbol perjuangan seorang Ibu yang sangat alami menghadapi kehidupan dunia,”tuturnya. Julianto mengatakan hal itu karena dia menilai sang ibu telah berjuang melawan lelah selama sembilan bulan mengandung.

Mulai mengalami rasa mual,muntah,dan sakit di awal kehamilan, rasa tidak nyaman (walaupun sebagian bilang hal tersebut membahagiakan) waktu janin bergerak, serta gerakan bayi menendang sepanjang malam. ”Bukan main kan? Semuanya memerlukan usaha dan seni untuk mengurangi sakit, memperlancar proses pembukaan serviks hingga janin dapat lahir lancar dan sehat,”ucapnya.

Operasi caesar tidak memiliki hal ini sehingga si ibu tidak pernah merasakan ”seninya” perjuangan antara hidup dan mati melahirkan si kecil dengan mules dan mengedannya. Kesabaran dokter dan pasien sangat diuji. Jika pasien tidak tahan sakitnya, kemudian meminta untuk melakukan persalinan caesar saja, kata dia, tentu saja itu tidak dikabulkan. Caesar ditempuh bukan atas indikasi tidak tahan sakit.

”Selama janin dan ibu dalam kondisi baik dan proses bersalinannya baik,ya normal,”imbuhnya. Hal lain yang menarik, bagi dokter sangat menyenangkan untuk melakukan caesar, karena waktu sangat efisien dan dapat direncanakan pada waktu yang menyenangkan.

Artinya,tidak perlu bersusah-payah bangun tengah malam atau pagi.”Waktunya juga sangat efisien. Saya sendiri mengerjakan sesar hanya membutuhkan waktu 25 menit sampai paling lama 60 menit (rata-rata setengah jam),”jelasnya.

Penanganan Sampah untuk Menuju Kota Bersih dan Sehat

Sampah merupakan konsekuwensi dari adanya aktivitas manusia. Sejalan dengan peningkatan penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (Bapedalda, 2000). Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung.

Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia (di TPA) merupakan sampah organik sebesar 60-70% yang mudah terurai. Sampah organic akan terdekomposisi dan dengan adanya limpasan air hujan terbentuk lindi (air sampah) yang akan mencemari sumber daya air baik air tanah maupun permukaan sehingga mungkin saja sumur-sumur penduduk di sekitarnya ikut tercemar. Lindi yang terbentuk dapat mengandung bibit penyakit pathogen seperti tipus, hepatitis dan lain-lain. Selain itu ada kemungkinan lindi mengandung logam berat, suatu salah satu bahan beracun. Jika sampah-sampah tersebut tidak diolah, maka selain menghasilkan tingkat pencemaran yang tinggi juga memerlukan areal TPA yang luas.

Untuk mengatasi hal tersebut, sangat membantu jika pengolahan sampah dilakukan terdesentralisasi. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengelolaan persampahan terutama di perkotaan tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sampah terpusat. Pengolahan sampah terdesentralisasi dapat dilakukan di setiap RT atau RW, dengan cara mengubah sampah menjadi kompos. Dengan cara ini volume sampah yang diangkut ke TPA dapat dikurangi.



Akibat Sampah yang Bertumpuk

Sampah perkotaan adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organic dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan, yang timbul di kota.

1. Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok yang menjadi tempat berkembangnya organisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit.
2. Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan (lindi) juga dapat menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air tanah.
3. Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga dapat menimbulkan bahaya banjir.
4. Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.

Berdasarkan uraian tersebut pengelolaan sampah tidak cukup hanya dilakukan dengan manajemen 3P (Pengumpulan, Pengangkutan dan Penimbunan di TPA). Sampah dikumpulkan dari sumbernya kemudian diangkut ke TPS dan terakhir ditimbun di TPA, tetapi reduksi sampah dengan mengolah sampah untuk dimanfaatlkan menjadi produk yang berguna perlu dipikirkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi system pengelolan sampah perkotaan, antara lain:

1) Kepadatan dan penyebaran penduduk.

2) Karakteristik fisik lingkungan dan sosial ekonomi.

3) Karakteristik sampah.

4) Budaya sikap dan perilaku masyarakat.

5) Jarak dari sumber sampah ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA).

6) Rencana tata ruang dan pengembangan kota.

7) Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan TPA.

8) Biaya yang tersedia.

9) Peraturan daerah setempat.

Paradigma Penanganan Sampah

Penumpukkan sampah di TPA adalah akibat hampir semua pemerintah daerah di Indonesia masih menganut paradigma lama penanganan sampah kota, yang menitikberatkan hanya pada pengangkutan dan pembuangan akhir. TPA dengan system lahan urug saniter yang ramah lingkungan ternyata tidak ramah dalam aspek pembiayaan, karena pembutuhkan biaya tinggi untuk investasi, konstruksi, operasi dan pemeliharaan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sudah saatnya pemerintah daerah mengubah pola pikir yang lebih bernuansa lingkungan. Konsep pengelolaan sampah yang terpadu sudah saatnya diterapkan, yaitu dengan meminimisasi sampah serta maksimasi daur ulang dan pengomposan disertai TPA yang ramah lingkungan. Paradigma baru penanganan sampah lebih merupakan satu siklus yang sejalan dengan konsep ekologi. Energi baru yang dihasilkan dari hasil penguraian sampah maupun proses daur ulang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu tersebut setidaknya mengkombinasikan pendekatan pengurangan sumber sampah, daur ulang & guna ulang, pengkomposan, insinerasi dan pembuangan akhir. pengurangan sumber sampah untuk industri berarti perlunya teknologi proses yang nirlimbah serta packing produk yang ringkas/ minim serta ramah lingkungan. Sedangkan bagi rumah tangga berarti menanamkan kebiasaan untuk tidak boros dalam penggunaan barang-barang keseharian. Untuk pendekatan daur ulang dan guna ulang diterapkan khususnya pada sampah non organik seperti kertas, plastik, alumunium, gelas, logam dan lain-lain. Sementara untuk sampah organik diolah, salah satunya dengan pengkomposan.



Manfaat Sampah

Sampah yang tampak tidak berguna sebesarnya masih banyak manfaatnya seperti dapat dibuat biogas, briket, pakan ternak, kompos, pupuk, dan dapat didaur-ulang bagi sampah anorganik.

Dalam sampah dan kotoran sungai ditemukan bakteri yang dapat menghasilkan vitamin B12 yang samajenisnya dengan vitamin B12 yang dihasilkan oleh hewan. Yang paling aktif dapat memfermentasikan sampah dan kotoran sungai sehingga dihasilkan vitamin B12 adalah bakteri-bakteri yang termasuk Streptomyces. Kadar vitamin B12 dalam sampah dan kotoran sungai berkisar 4,2 – 8,2 µg untuk setiap satu gram berat kering. Diperkirakan dari 26.000 ton sampah dan kotoran sungai akan dihasilkan 465 vitamin B12. Pemberian sampah dan kotoran sungai sebesar 2% pada ternak, ternyata mampu meningkatkan berat badan ternak. Sampah dan kotoran sungai mengandung senyawa organic 40-85%, mineral 15-70%, nitrogen 1-10%, fosfat 1-4,5% dan kalium 0,1-4,5%. Sampah rumah tangga, sampah restoran, kertas, kotoran ternak, limbah pertanian dan industri yang bersifat sampah organic semuanya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Dengan pengolahan sampah menjadi bahan-bahan yang berguna akan memberikan keuntungan selain meningkatkan efisiensi produksi dan keuntungan ekonomi bagi pengolah sampah, juga dapat mengurangi biaya pengangkutkan ke pembungan akhir (TPA) dan mengurangi biaya pembuangan akhir, menghemat sumber daya alam, menghemat energi, mengurangi uang belanja, menghemat lahan TPA dan lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman).



Penanganan Sampah 3-R, 4-R dan 5-R

Pemikiran konsep zero waste adalah pendekatan serta penerapan sistem dan teknologi pengolahan sampah perkotaan skala kawasan secara terpadu dengan sasaran untuk melakukan penanganan sampah perkotaan skala kawasan sehingga dapat mengurangi volume sampah sesedikit mungkin, serta terciptanya industri kecil daur ulang yang dikelola oleh masyarakat atau pemerintah daerah setempat.

Konsep zero waste yaitu penerapan rinsip 3R (Reduce, Reuse, dan recycle), serta prinsip pengolahan sedekat mungkin dengan sumber sampah dengan maksud untuk mengurangi beban pengangkutan (transport cost). Orientasi penanganan sampah dengan konsep zero waste diantaranya meliputi :

1. Sistem pengolahan sampah secara terpadu

2. Teknologi pengomposan

3. Daur ulang sampah plastik dan kertas

4. Teknologi pembakaran sampah dan insenator

5. Teknologi pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak

6. Teknologi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

7. Peran serta masyarakat dalam penanganan sampah

8. Pengolahan sampah kota metropolitan

9. Peluang dan tantangan usaha daur ulang.


Pengertian Zero Waste adalah bahwa mulai dari produksi sampai berakhirnya suatu proses produksi dapat dihindari terjadi “produksi sampah” atau diminimalisir terjadinya “sampah”. Konsep Zero Waste ini salah satunya dengan menerapkan prinsip 3 R (Reduce, Reuse, Recycle).

Produksi bersih merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologi. Prinsip ini juga dapat diterapkan pada berbagai aktivitas termasuk juga kegiatan skala rumah tangga.

Prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penangan sampah misalnya dengan menerapkan prinsip 3-R, 4-R atau 5-R. Penanganan sampah 3-R adalah konsep penanganan sampah dengan cara reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur-ulang sampah), sedangkan 4-R ditambah replace (mengganti) mulai dari sumbernya. Prinsip 5-R selain 4 prinsip tersebut di atas ditambah lagi dengan replant (menanam kembali). Penanganan sampah 4-R sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka pengelolaan sampah padat perkotaan yang efisien dan efektif, sehingga diharapkan dapat mengrangi biaya pengelolaan sampah.

Prinsip reduce dilakukan dengan cara sebisa mungkin lakukan minimisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

Prinsip reuse dilakukan dengan cara sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai. Hal ini dapat memeperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.

Prinsip recycle dilakukan dengan cara sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

Prinsip replace dilakukan dengan cara teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga teliti agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan Styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa diurai secara alami.

Prinsip replant dapat dilakukan dengan cara membuat hijau lingkungan sekitar baik lingkungan rumah, perkantoran, pertokoan, lahan kosong dan lain-lain. Penanaman kembali ini sebagian menggunakan barang atau bahan yang diolah dari sampah.
Pemilahan Sampah

Berdasarkan uraian tentang 3-R, 4-R atau 5-R tersebut, maka pemilahan sampah menjadi sangat penting artinya. Adalah tidak efisien jika pemilahan dilakukan di TPA, karena ini akan memerlukan sarana dan prasarana yang mahal. Oleh sebab itu, pemilahan harus dilakukan di sumber sampah seperti perumahan, sekolah, kantor, puskesmas, rumah sakit, pasar, terminal dan tempat-tempat dimana manusia beraktivitas. Mengapa perlu pemilahan? Sesungguhnya kunci keberhasilan program daur ulang adalah justru di pemilahan awal. Pemilahan berarti upaya untuk memisahkan sekumpulan dari “sesuatu” yang sifatnya heterogen menurut jenis atau kelompoknya sehingga menjadi beberapa golongan yang sifatnya homogen. Manajemen Pemilahan Sampah dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif yang diawali dari pewadahan, pengumpulanan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan, melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan, sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan yaitu.lingkungan bebas sampah.
Pada setiap tempat aktivitas dapat disediakan empat buah tempat sampah yang diberi kode, yaitu satu tempat sampah untuk sampah yang bisa diurai oleh mikrobia (sampah organik), satu tempat sampah untuk sampah plastik atau yang sejenis, satu tempat sampah untuk kaleng, dan satu tempat sampah untuk botol. Malah bisa jadi menjadi lima tempat sampah, jika kertas dipisah tersendiri. Untuk sampah-sampah B3 tentunya memerlukan penanganan tersendiri. Sampah jenis ini tidak boleh sampai ke TPA. Sementara sampah-sampah elektronik (seperti kulkas, radio, TV), keramik, furniture dll. ditangani secara tersendiri pula. Jadwal pengangkutan sampah jenis ini perlu diatur, misalnya pembuangan sampah-sampah tersebut ditentukan setiap 3 bulan sekali.

Di Australia, misalnya, sistem pengelolaan sampah juga menerapkan model pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Setiap rumah tangga memiliki tiga keranjang sampah untuk tiga jenis sampah yang berbeda. Satu untuk sampah kering (an-organik), satu untuk bekas makanan, dan satu lagi untuk sisa-sisa tanaman/rumput. Ketiga jenis sampah itu akan diangkut oleh tiga truk berbeda yang memiliki jadwal berbeda pula. Setiap truk hanya akan mengambil jenis sampah yang menjadi tugasnya. Sehingga pemilahan sampah tidak berhenti pada level rumah tangga saja, tapi terus berlanjut pada rantai berikutnya, bahkan sampai pada TPA.

Nah, sampah-sampah yang telah dipilah inilah yang kemudian dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna. Jika pada setiap tempat aktivitas melakukan pemilahan, maka pengangkutan sampah menjadi lebih teratur. Dinas kebersihan tinggal mengangkutnya setiap hari dan tidak lagi kesulitan untuk memilahnya. Pemerintah Daerah bekerjasama dengan swasta dapat memproses sampah-sampah tersebut menjadi barang yang berguna. Dengan cara ini, maka volume sampah yang sampai ke TPA dapat dikurangi sebanyak mungkin.



Pemanfaatan sampah

Teknik-teknik pemrosesan dan pengolahan sampah yang secara luas diterapkan di lapangan, khususnya di negara industri antara lain adalah:

- Pemilahan sampah, baik secara manual maupun secara mekanis berdasarkan
jenisnya

- Pemadatan sampah (baling)

- Pemotongan sampah

- Pengomposan sampah baik dengan cara konvensional maupun dengan
rekayasa

- Pemrosesan sampah sebagai sumber gas-bio

- Pembakaran dalam Insenerator, dengan pilihan pemanfaatan enersi panas

Sampah basah dapat dibuat kompos, pupuk dan pakan ternak, sampah kering dapat dipakai kembali dan didaur ulang, dan sampah kertas didaur ulang dan pakan ternak.

Daur ulang

Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk bekas pakai.

Material yang dapat didaur ulang antara lain botol bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll., kertas, aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll., besi bekas, plastic bekas wadah shampoo, air mineral, jerigen, ember dll., sampah basah dapat diolah menjadi kompos.

Daur ulang bisa menggunakan prinsip 2 R yaitu reuse dan recycle.

Menggunakan kembali: barang-barang yang dianggap sampah karena sifat dan karakteristiknya dapat dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses produksi. Sementara mendaur-ulang sampah didaur ulang untuk dijadikan bahan baku industri dalam proses produksi. Dalam proses ini, sampah sudah mengalami perubahan baik bentuk maupun fungsinya.

Sampah organik dapat didaur ulang menjadi produk-produk berguna seperti kompos, pupuk kandang, briket dan biogas.
Proses Pembuatan Kompos Dengan Aktivator EM-4

Kompos merupakan hasil fermentasi dari bahan-bahan organik sehingga berubah bentuk, berwarna kehitam-hitaman dan tidak berbau. Pengomposan merupakan proses penguraian bahan-bahan organik dalam suhu yang tinggi sehingga mikroorganisme dapat aktif menguraikan bahan-bahan organik sehingga dapat dihasilkan bahan yang dapat digunakan tanah tanpa merugikan lingkungan.

Proses pembuatan kompos adalah dengan menggunakan aktivator EM-4, yaitu proses pengkomposan dengan menggunakan bahan tambahan berupa mikroorganisme dalam media cair yang berfungsi untuk mempercepat pengkomposan dan memperkaya mikroba. Bahan-bahan yang digunakan adalah : Bahan Baku Utama berupa sampah organik, Kotoran Ternak, EM4, Molase dan Air. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah : Sekop, Cakar, Gembor, Keranjang, Termometer, Alat pencacah, Mesin giling kompos dan Ayakan. Tahapan pembuatan kompos dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pemilahan Sampah

Sampah yang dikumpulkan di TPA pada umumnya bercampur antara bahan-bahan organik maupun non organik sehingga pemilahan perlu dilakukan secara teliti untuk mendapatkan bahan organik yang dapat dikomposkan seperti dauan-daunan, sisa makanan, sayuran dan buah-buahan.

2. Pencacahan

Sampah organik yang telah terkumpul dicacah dengan ukuran 3-4 cm. Pencacahan dilakukan untuk mempercepat proses pembusukan karena pencampuran dengan bahan baku yang lain seperti kotoran ternak dan EM-4 menjadi rata sehingga mikroorganisme akan bekerja serana efektif dalam proses fermentasi.

3. Pencampuran Bahan Baku

Sampah yang sudah dicacah dideder di tempat yang telah disediakan kemudian dicampur dengan kotoran ternak. Pencampuran/pengadukan dilakukan secara merata kemudian dicampurkan pula campuran EM-4, molase dan air di atas campuran sampah dan kotoran ternak. Pencampuran dilakukan sekali lagi agar seluruh bahan bercampur secara merata. Komposisi bahan-bahan ini adalah sampah cacahan (1,3 m-3), EM-4 (375 ml), kotoran ternak kering (1/5 dari sampah cacahan).

4. Penumpukan Bahan Baku

Setelah dilakukan pencampuran secara merata kemudian dilakukan penumpukan dengan ketentuan tinggi 1,5 m, lebar 1,75 m dan panjang 2 m. Penumpukan dapat dilakukan dengan model trapesium, gunungan maupu pesesgi panjang. Dalam tumpukan inilah terjadi proses fermentasi sampah organik menjadi kompos.

5. Pemantauan

Dalam masa penumpukan akan terjadi peningkatan suhu sebagai akibat proses fermentasi. Untuk hari pertama sampai kelima suhu biasanya mencapai 65° C atau lebih. Hal ini berguna untuk membunuh bakteri yang tidak dibutuhkan dan melunakkan bahan. Pada hari keenam dan seterusnya suhu dijaga antara 40-50° C dengan kelembaban lebih kurang 50 %. Suhu dan kelembaban dapat dipertahankan dengan perlakuan antara lain penyiraman dan pembalikan tumpukan.

6. Pematangan

Pengkomposan berjalan dengan baik dengan suhu rata-rata dalam bahan menurun dan bahan telah lapuk dan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Tujuan pematangan untuk menjamin kompos benar-benar aman bagi konsumen.

7. Pengeringan

Setelah usia tumpukan mencapai usia 21 hari/3 minggu, maka sampah organi sudah menjadi kompos. Selanjutnya dilakukan pembongkaran untuk dikeringkan/dijemur. Pengeringan dapat dilakukan selama lebih kurang 1 minggu sampai kadar air kira-kira mencapai 20-25%.

8. Penggilingan dan Pengayakan

Proses selanjutnya adalah dilakukan penggilingan terhadap kompos yang sudah kering. Untuk mendapatkan butiran-butiran kompos yang siap untuk dikemas dilakukan pengayakan sesuai dengan kebutuhan.

Produksi Kompos

Adapun Komposisi/kandungan produksi kompos UPTD Komposting berdasarkan hasil uji laboratorium Universitas Airlangga Surabaya adalah sebagai berikut : Kadar Air : 30,48%, PH : 9,17, N : 0,84 %, P : 0,56 %, C : 15,64 % dan C/N Ratio : 18,62.
Pengomposan skala rumah tangga

Bahan: sampah organic, dedak, sekam, EM4, molase dan air.

Cara pembuatan:

1. buat larutan fermentasi EM4 yaitu dengan perbandingan 1:1:1000 ml, aduk rata dan diamkan selama semalam untuk diaktifkan.
2. Buat bokashi starter yang terdiri dari dedak dan sekam dengan perbandingan 9:1.
3. Siramkan larutan fermentasi EM4 yang telah didiamkan selama semalam ke dalam sekam, aduk hingga tercampur merata, tambahkan dedak dan aduk kembali hingga merata. Masukkan ke dalam karung dan tutup rapat, fermentasi selama 2-3 hari.
4. Sampah organic yang akan digunakan, terlebih dahulu dipisahkan dari anorganiknya. Setelah itu dicacah hingga lebih kecil ukurannya. Bila sampah basah lebih baik diangin-anginkan dahulu.
5. Setelah itu sampah tersebut dicampurkan dengan bokashi starter dan aduk hingga rata, hingga kelembaban mencapai 30%.
6. Sampah kemudian ditumpuk atau digundukan di atas lantai yang kering dengan ketinggian 20-25 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-5 hari.
7. Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC.

Cara penggunaan

1. 3-4 genggam bokashi setiap meter persegi disebar merata di atas permukaan tanah, pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih.
2. Untuk hasil yang lebih baik, siramkan atau semprotkan 2 cc EM4/liter air ke dalam tanah.
3. Biarkan tanah yang telah diberi bokashi selama 1 minggu, kemudian bibit siap ditanam.
4. Untuk tanaman buah-buahan atau pot, bokashi disebar merata di permukaan tanah atau perakaran tanaman dan siramkan 2 cc EM4/liter air selama 2 minggu sekali.



Pengomposan secara sederhana

Bahan:

- drum atau tong plastic yang mempunyai tutup

- pipa paralon berdiameter 4 inci

- kas plastic untuk menutup lubang pipa bagian luar, dan

- batu kerikil.

Cara pembuatan

- bagian atas tong plastic diberi 4 lubang diameter 4 inci untuk memasang pipa. Bagian bawah juga dilubangi dengan diameter yang sama, sebanyak 4-5 lubang, lalu ditutup kasa plastic untuk jalan air.

- Ujung pipa bagian luar ditutup kasa plastic untuk sirkulasi udara.

- Pipa dilubangi dengan bor sebesar 5 mm setiap jarak 5 cm. Tong juga dilubangi 5 mm dengan jarak 10 cm untuk udara.

- Pasang pipa pada empat sudut tong, lalu tanam di tanah. Tempatkan pada bagian yang tidak kena hujan secara langsung.

- Tepi tong ditutup batu kerikil setebal 15 cm. Demikian juga sekeliling pipa ditutup kerikil, baru ditutup tanah. Tempat sampah biasanya berbau karena sampah organic cepat membusuk sehingga diperlukan kerikil untuk meredam bau tersebut.

- Tong tersebut diisi dengan sampah rumah tangga, tentunya sampah organic, tetapi jangan diikutkan kulit telur dan kulit kacang sebab sukar menjadi kompos. Setelah penuh, tong ditutup dan dibiarkan selama 3-4 bulan. Selam itu akan terjadi proses pengomposan. Sampah yang sudah jadi kompos berwarna hitam dan gembur seperti tanah.

- Ambil kompos tersebut dari komposter, lalu diangin-anginkan sekitar seminggu. Nah, kompos itu siap sudah siap dipakai untuk pupuk tanaman.



Manfaat Pengkomposan

Usaha pengkomposan sampah kota memiliki beberapa manfaat yang dapat ditinjau baik dari segi teknologi, ekonomi, lingkungan, sosial maupun kesehatan. Dari segi teknologi manfaat pembuatan kompos antara lain :

1. Teknik pembuatan kompos sangat beragam, mulai dari proses yang mudah dengan menggunakan peralatan yang sederhana sampai dengan proses yang canggih dengan peralatan modern.
2. Secara teknis, pembuatan kompos dapat dilakukan secara manual sehingga modal yang dibutuhkan relatif murah atau secara masinal (padat modal) untuk mengejar skala produksi yang tinggi.

Dari segi ekonomi, pembuatan kompos dapat memberikan manfaat secara ekonomis, yaitu :

1. Pengkomposan dapat mengurangi jumlah sampah sehingga akan mengurangi biaya operasinal pemusnahan sampah.
2. Tempat pengumpulan sampah akhir dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama, karena sampah yang dikumpulkan berkurang. Dengan demikian akan menguragi investasi lahan TPA.
3. Kompos dapat memperbaiki kondisi tanah dan dibutuhkan oleh tanaman. Hal ini berarti kompos memiliki nilai kompetetif dan ekonomis yang berarti kompos dapat dijual.
4. Penggunaan pupuk anorganik dapat ditekan sehingga dapat meningkatkan efisiensi penngunaannya.

Dari segi ekologi, proses pembuatan kompos memberikan manfaat bagi lingkungan, yaitu:

1. Pengkomposan merupakan metode daur ulang yang alamiah dan mengembalikan bahan organik ke dalam siklus biologis. Kebutuhan energi dan bahan makanan yang diambil tumbuhan dari dalam tanah dikembalikan lagi ke dalam tanah.
2. Mengurangi pencemaran lingkungan, karena sampah yang dibakar, yang dibuang ke sungai ataupun yang dikumpulkan di TPA akan berkurang. Ini berarti mengurangi pencemaran udara maupun air tanah.
3. Pemakaian kompos pada lahan perkebunan atau pertanian akan meningkatkan kemampuan lahan dalam menahan air sehingga terjadi koservasi air. Kompos mempuyai kemampuan memperbaiki dan meningkatkan kondisi kesuburan tanah (konservasi tanah).
Dari segi sosial, manfaat sosial yang dapat diperoleh dari pembuatan kompos adalah :

1. Dapat mebuka lapangan kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2. Dapat dijadikan obyek pembelajaran lingkungan baik bagi masyarakat maupun dunia pendidikan.

Dari segi kesehatan, manfaat kesehatan yang diperoleh dari proses pembutan kompos adalah :

1. Pengurangan tumpukan sampah akan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Proses pengkomposan berjalan pada suhu yang tinggi sehingga dapat mematikan berbagai macam sumber bibit penyakit yang ada pada sampah.

Secara teoritis apabila program daur ulang sampah dengan sistem terpadu dapat dilakukan, maka sampah yang tersisa hanya tinggal 15 – 20% saja, sehingga akan mengurangi ritasi transportasi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan umur TPA akan semakin panjang.

Pada akhirnya aspek peran serta masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam pengelolaan persampahan. Dalam strategi jangka panjang peran aktif masyarakat menjadi tumpuan bagi suksesnya pengelolaan sampah kota, dan dalam program jangka panjang setiap rumah tangga disarankan mengelola sendiri sampahnya melalui program 3 R (Reduce, reuse dan recycle).



Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

TPA tipe open dumping sudah tidak tepat untuk menuju Indonesia sehat. Oleh sebab itu, secara bertahap semua Kota dan Kabupaten harus segera mengubah TPA tipe open dumping menjadi sanitary landfill. Dianjurkan untuk membuat TPA yang memenuhi kriteria minimum, seperti adanya zona, blok dan sel, alat berat yang cukup, garasi alat berat, tempat pencucian alat berat, penjaga, truk, pengolahan sampah, dan persyaratan lainnya.



Daftar Pustaka

Anonimus. 2006. Mengolah sampah di rumah. Estate Vol 2. No. 23. Hal. 36-38.

Anonimus. ?. Sampah sebagai sumber daya. ?

KLH. 2005. Buku Panduan Mengelola Sampah Rumah Tangga dengan Prinsip 4R. KLH Kantor Wilayah Sumatera, Pekanbaru.

Santoso, U. 1987. Limbah Bahan Ransum Unggas yang Rasional. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.

Sumber-sumber lain dari internet.

Melindungi Otak dari Alzheimer

PERCAYA atau tidak, pola diet Mediteranian dengan cara mengatur pola makan yang diperkaya buah, sayuran, ikan, dan minyak zaitun ternyata dapat membantu otak tetap ”awet”hingga tua.

Saat tubuh beranjak menua, segala fungsi tubuh tentunya mengalami penurunan, termasuk daya ingat. Salah satunya karena gangguan kognitif (ingatan) ringan yang disebut Mild Cognitive Impairment (MCI). Ini ditandai indikasi mudah lupa dan kesulitan berkonsentrasi. Nah, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan Archives of Neurology edisi bulan ini melaporkan, orang yang melakukan diet sehat Mediteranian berisiko lebih rendah mengalami MCI, atau minimal dapat menundanya.

”Lebih dari itu, diet ini juga mencegah berkembangnya MCI menjadi alzheimer, terutama jika dilakukan sesegera mungkin setelah terdiagnosa MCI,” ujar kepala peneliti, dr Nikolaos Scarmeas, seorang ahli saraf dari Columbia University Medical Center di New York. Untuk keperluan penelitian terbaru ini, para peneliti asal Kolombia itu melibatkan partisipan sebanyak 1.400 orang tanpa gangguan kognitif dan 482 orang dengan MCI.

Selanjutnya, dia mengikuti perkembangan kondisi kesehatan mereka selama empat setengah tahun.Para partisipan yang rata-rata berumur 77 tahun itu juga diminta mengisi kuesioner tentang pola makan mereka selama kurun waktu setahun terakhir. Diet ala Mediteranian merupakan pola makan yang banyak mengasup ikan,buah, sayuran, kacang-kacangan, serta meminimalisasi hasil olahan ternak seperti susu, keju, mentega, dan daging merah.

Dalam penelitian tersebut, partisipan dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan ketaatan menjalankan diet Mediteranian, yakni kelompok yang menjalankan diet tersebut secara ketat,kurang ketat (sedang),dan tidak ketat (atau bahkan sama sekali tidak menjalankan diet Mediteranian).Selanjutnya, peneliti menilai fungsi kognitif para partisipan. Hasilnya, diketahui diet Mediteranian memberi manfaat ganda, yakni mencegah MCI dan risiko penurunan daya ingat lebih lanjut.Bahkan, pada kelompok yang tidak secara ketat menerapkan pola diet ini.

”Kelompok yang menjalankan diet Mediteranian secara sedang berisiko 17 persen lebih rendah mengalami MCI dibandingkan kelompok yang sama sekali tidak menjalankan diet ini. Sementara, pada kelompok pelaku diet Mediteranian ketat, penurunan risiko mencapai 28 persen,”paparnya. Lebih jauh Scarmeas menyarankan supaya mereka yang baru saja terdiagnosis MCI untuk segera menerapkan pola diet ini supaya tidak berkembang lebih jauh menjadi alzheimer.

Jika saran ini dipatuhi, prediksi dia, peluang untuk menjadi alzheimer dapat ditekan sebanyak 45%–48%.”Penelitian terdahulu juga melaporkan bahwa mereka yang taat menjalankan diet Mediteranian berisiko lebih rendah mengalami alzheimer,”katanya. Sayangnya, Scarmeas belum menemukan alasan pasti mengapa tipe diet tersebut bermanfaat bagi kesehatan otak.

Namun, dia menduga khasiatnya terkait pengurangan peradangan,yang mana cukup berperan pada beberapa kasus penyakit yang berhubungan dengan otak. Kemungkinan lainnya adalah karena diet ini cenderung rendah kolesterol sehingga kemungkinan risiko terkena penyakit kardiovaskular juga lebih rendah.

Menanggapi hasil studi tersebut,kepala divisi psikiatri/ geriatri Montefiore Medical Center, New York, Gary Kennedy,memberi komentar positif. ”Tampaknya ini terkait respons dosis.Makin taat Anda menjalani diet Mediteranian, makin baik pula hasilnya,” ujarnya. Hal senada dikemukakan nutrisionis dari Universitas Tufts di Boston, Alice Lichtenstein. Dia turut gembira melihat kian banyak bukti tentang manfaat pola diet sehat.

Terkait manfaat diet Mediteranian tersebut dalam mengurangi risiko gangguan kognisi, dia berpandangan ada dua kemungkinan, yakni tipe diet sehat tersebut yang memang bermanfaat, atau karena orang-orang yang menjalankan pola makan sehat biasanya juga memiliki kebiasaan sehat. Karena itu, otomatis menurunkan risiko penyakit

METLID....

teknik pengambilan Sample Non Probabiliti :
Metode pengambilan tidak didasarkan probabilitas dimana unit dipopulasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sempel atau probaliti.
sampling sistem matik :
pengambilan sampel dengan cara memberikan nomor urut pada unit populasi, kemudian ditetapkan unit populasi yang diambil sebagai sempel berdasarkan, kelipatan kegiatan bilangan.
sampling Kuota :
teknik untuk memnentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri - ciri tertentu samapi jumlah yang diinginkan.
sampling purposive:
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
sampling jenuh :
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
snowball Sampling
Teknik sampling :
teknik pentuan sample yang mula - mula jumlah kecil, kemdian sampel ini disuru memilih teman - temanya untuk menjadi sampel.
sampling aksidental :
teknik penntuan sampling berdasarkan kebetual yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan penelitian dapat digunkan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebutulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

7 persen

Luar biasa perumpamaan ini, mengajak kita untuk saling berbagi lebih lagi dengan sesama, tanpa memandang batas-batas suku, agama, ras.

Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu". Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.


Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan. Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi. Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil. Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu. Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"


Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut. Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?" Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik" "Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri "


Diperkirakan bahwa 93% penerima tidak akan mem forward cerita ini . Bila anda termasuk sisa 7% yang akan mem forward nya, lakukanlah dengan memberi judul 7% pada title nya. Saya termasuk yang 7% tadi, ingatlah saya akan selalu ada untuk berbagi sendok dengan anda! ( Diterjemahkan dan diforward dari milis tetangga ) .

10 BESAR ANTIVIRUS TERBAIK DIDUNIA

Di awal Tahun 2009 TopTenREVIEWS sudah mengeluarkan beberapa review untuk Antivirus Terbaik 2009. Di Tahun sebelumnya TopTenREVIEWS juga mengeluarkan TOP 10 Antivirus Software, dimana pada tahun lalu posisi teratas di tempati oleh Bitdefender Anti-virus dan disusul oleh Kaspersky Anti-virus. Antivirus Terbaik 2009 ini di nilai dari hasil review para pengguna produk antivirus dan dari kemampuan serta fitur dari masing-masing antivirus tersebut. Seperti kecepatan untuk melakukan scan, capat dalam mengidentifikasi virus dan worms, kemudahan penggunaan, efektivitas, update databases, fitur, kemudahan installasi, help dan support.

Review yang dilakukan oleh TopTenREVIEWS terhadap produk antivirus sangat membantu kita dalam mengambil keputusan untuk memilih produk antivirus yang tepat dalam menjaga komputer kita terhadap serangan Virus, Worm, Spyware dan Trojan.

Yang perlu kita ketahui, semua software antivirus tidaklah sama, ada yang bagus, yang buruk dan sedang. Begitu banyak software antivirus yang berkembang saat ini, tentu kita sebagai pengguna dibuat bingung untuk memilih antivirus yang baik, untuk itu TopTenREVIEWS membantu kita dalam hal ini. Sebenarnya dalam memilih antivirus yang tepat dan baik ada 2 faktor yang menentukan yaitu User-friendliness and Effectiveness.

top antivirus

Berikut 10 Antivirus Terbaik 2009 yang dikeluarkan oleh TopTenREVIEWS:

Peringkat 1 : BitDefender Antivirus (www.bitdefender.com)

Peringkat 2 : Kaspersky Anti-Virus (www.kaspersky.com)

Peringkat 3 : Webroot Antivirus (www.webroot.com)

Peringkat 4 : ESET Nod32 (www.eset.com)

Peringkat 5 : AVG Anti-Virus (www.avg.com)

Peringkat 6 : Vipre Antivirus + Antispyware (www.vipreantivirus.com)

Peringkat 7 : F-Secure Anti-Virus (www.f-secure.com)

Peringkat 8 : Trend Micro (www.trendmicro.com)

Peringkat 9 : McAfee VirusScan (www.mcafee.com)

Peringkat 10 : Norton AntiVirus (www.symantec.com)

CARA untuk Berhenti MERKOK


Sebagaimana kita ketahui bahwa merokok lebih banyak memberi kerugian dibandingkan keuntungan. Merokok dapat menyebabkan gigi menjadi kuning, kulit yang tidak sehat, nafas yang bau, kesulitan bernafas, kanker, penyakit paru dan jantung. Walaupun demikian, orang tetap merokok dan semakin banyak anak usia muda yang mulai merokok. Walaupun statistik menunjukkan peningkatan jumlah perokok yang cukup besar, keputusan akhir untuk berhenti merokok ada pada si perokok itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa mitos dan kenyataan tentang merokok.

Mitos 1: Mengapa saya harus berhenti merokok ? Pada akhirnya saya pasti akan meninggal karena sesuatu sebab.

* Tentu, anda akan meninggal karena sesuatu sebab. Namun, bila anda perokok sedang, anda memiliki kemungkinan untuk meninggal tahun depan yang besarnya 1,5 kali orang bukan perokok yang berusia serta berjenis kelamin sama dengan anda. Anda juga memiliki kemungkinan untuk meninggal 3 tahun lebih cepat dari orang bukan perokok, dan sekitar dua kali lebih mungkin untuk mendapat serangan jantung atau meninggal karena kanker dibandingkan mereka yang bukan perokok.

Mitos 2 : Bila saya berhenti merokok, saya akan menjadi gemuk.

* Bila perokok menghentikan kebiasaanya, 79 % dari mereka akan bertambah berat badannya, namun pertambahan rata-ratanya hanya 2,3 kg. Berolahraga dan menjaga makanan yang dikonsumsi dapat membantu anda mencegah terjadinya kegemukan.

Mitos 3 : Saya tidak dapat menikmati hidup tanpa merokok.

* Bekas perokok memiliki kualitas hidup yang lebih baik, dengan berkurangnya batuk, bertambah baiknya fungsi paru serta bertambah kuatnya sistem pertahanan tubuh mereka, dibandingkan mereka yang tetap merokok.

Mitos 4 : Saya sudah terlanjur sakit akibat merokok. Jadi, lebih baik saya tetap merokok.

* Mereka yang berhenti merokok setelah mendapat serangan jantung memiliki kemungkinan untuk meninggal 10 kali lebih sedikit dibandingkan mereka yang terus merokok. Sepuluh tahun setelah serangan jantung, hanya 5 % dari yang berhenti merokok kemudian meninggal, dibandingkan dengan 49 % dari mereka yang tetap merokok. Penderita kanker paru juga lebih besar kemungkinannya untuk tetap hidup bila mereka berhenti merokok.

Mitos 5 : Saya akan berhenti merokok nanti. Tubuh saya masih memiliki waktu untuk mengatasinya.

* Walaupun beberapa efek buruk rokok ( seperti yang disebabkan oleh nikotin ) dapat menghilang dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah berhenti merokok, efek-efek lainnya perlu beberapa tahun untuk menghilangkannya. Untuk sebagian besar penyakit akibat merokok, semakin lama anda berhenti merokok, semakin kecil kemungkinannya untuk sakit atau meninggal.

Mitos 6 : Saya hanya menyakiti diri saya sendiri.

* Teman serta keluarga anda tidak hanya harus menghadapi penyakit akibat merokok yang anda alami, kebiasaan merokok anda juga akan meningkatkan risiko mereka untuk sakit dan meninggal. Orang yang terpapar asap rokok secara reguler memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita infeksi saluran nafas dan penyakit paru seperti pneumonia.

Mitos 7 : Saya telah mencoba berhenti dan gagal, jadi kemungkinan besar saya akan gagal lagi bila mencoba berhenti.

* Banyak orang yang tidak langsung berhasil menghentikan kebiasaan merokoknya. Merokok adalah kebiasaan yang bersifat sangat adiktif dan banyak perokok yang mencoba berhenti untuk beberapa kali sebelum mereka akhirnya berhasil. Sebagian besar perokok kambuh kembali pada minggu pertama setelah berhenti, di saat mana gejala penghentian kebiasaan tersebut muncul dengan kuat sedangkan tubuh masih amat tergantung pada nikotin. Waspadalah bahwa saat-saat tersebut adalah saat yang paling sulit dan gunakanlah seluruh kekuatan dan kemauan anda serta teman dan keluarga anda agar dapat melalui masa-masa kritis tersebut. Metode yang terbaik bagi setiap orang berbeda-beda. Cara yang mungkin aneh bagi orang lain mungkin merupakan cara yang terbaik bagi anda. Jadi, jangan malu untuk mencoba cara baru. Berikut adalah beberapa saran yang dapat anda gunakan :
o Putuskanlah dengan tegas bahwa anda ingin berhenti merokok. Upayakan untuk menghindar dari pikiran negatif mengenai sulitnya upaya penghentian merokok.<>