Dari segi sosial, manfaat sosial yang dapat diperoleh dari pembuatan kompos adalah :

1. Dapat mebuka lapangan kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2. Dapat dijadikan obyek pembelajaran lingkungan baik bagi masyarakat maupun dunia pendidikan.

Dari segi kesehatan, manfaat kesehatan yang diperoleh dari proses pembutan kompos adalah :

1. Pengurangan tumpukan sampah akan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Proses pengkomposan berjalan pada suhu yang tinggi sehingga dapat mematikan berbagai macam sumber bibit penyakit yang ada pada sampah.

Secara teoritis apabila program daur ulang sampah dengan sistem terpadu dapat dilakukan, maka sampah yang tersisa hanya tinggal 15 – 20% saja, sehingga akan mengurangi ritasi transportasi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan umur TPA akan semakin panjang.

Pada akhirnya aspek peran serta masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam pengelolaan persampahan. Dalam strategi jangka panjang peran aktif masyarakat menjadi tumpuan bagi suksesnya pengelolaan sampah kota, dan dalam program jangka panjang setiap rumah tangga disarankan mengelola sendiri sampahnya melalui program 3 R (Reduce, reuse dan recycle).



Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

TPA tipe open dumping sudah tidak tepat untuk menuju Indonesia sehat. Oleh sebab itu, secara bertahap semua Kota dan Kabupaten harus segera mengubah TPA tipe open dumping menjadi sanitary landfill. Dianjurkan untuk membuat TPA yang memenuhi kriteria minimum, seperti adanya zona, blok dan sel, alat berat yang cukup, garasi alat berat, tempat pencucian alat berat, penjaga, truk, pengolahan sampah, dan persyaratan lainnya.



Daftar Pustaka

Anonimus. 2006. Mengolah sampah di rumah. Estate Vol 2. No. 23. Hal. 36-38.

Anonimus. ?. Sampah sebagai sumber daya. ?

KLH. 2005. Buku Panduan Mengelola Sampah Rumah Tangga dengan Prinsip 4R. KLH Kantor Wilayah Sumatera, Pekanbaru.

Santoso, U. 1987. Limbah Bahan Ransum Unggas yang Rasional. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.

Sumber-sumber lain dari internet.

0 komentar: